Senin, 20 Februari 2012

KAPAN MENIKAH....?

Paguyuban Man terdiri dari para seniman muda yang pada umumnya belum pada menikah, Lalu munculah pertanyaan - pertanyaan seputar nikah. Pertanyaan seperti ini sebetulnya adalah pertanyaan standart, yang biasa dilontarkan teman atau sahabat ketika sudah lama tak bertemu dan bukan bermaksud untuk menyinggung perasaan anda.

Mungkin diantara kalian yang masih berstatus single, padahal umur sudah waktunya untuk menikah, dan status social yang sudah oke , bahkan bisa dibilang sudah mapan, pasti kalian sering kali mendengar pertanyaan seperti “ Kapan nikah nih…? Atau “ Kok belum juga nikah sih..? Kamu sih terlalu banyak memilih ? Hmmm… kadang pertanyaan seperti itu membuat anda jengkel.

Nah… Daripada stres karena mendapat pertanyaan yang itu-itu saja, lebih baik Anda mencoba menjawabnya dengan cara yang berbeda. Entah itu dengan mengutarakan pandangan anda tentang pernikahan atau menanggapinya dengan becandaan saja, yang penting jawablah dengan tenang namun tetap percaya diri.

Berikut ini beberapa contoh jawaban yang bisa anda berikan untuk menjawab pertanyaan “ Kapan nikah ..?”, Tapi tergantung siapa yang nanya dulu.

Jika yang bertanya teman wanitamu :

Kalau aku sudah menikah sekarang, kamu nanti pasti patah hati dong !
Anda bisa mengatakan hal ini jika yang bertanya teman wanita anda dan ternyata anda merasa tertarik padanya. Bila ia juga masih single, bukan tak mungkin jawaban ini akan membuka peluang baginya untuk nantinya membuka hubungan dengan anda.

Aku pingin punya istri sebaik dan secantik kamu !
Wow… great answer, great sense of humour! Berikan senyumanmu yang paling menawan, dan tunjukkan kepribadian anda yang menyenangkan. Dengan jawaban ini akan membuat si penanya sadar bahwa pria tetap harus mencari wanita yang baik dan dapat diandalkan, karena Anda pun punya kualitas yang sama. Hal ini akan membuat teman wanita anda merasa tersanjung. He..he..he

Aduh, belum ketemu yang cocok nih! Cariin, dong!
Nah, ini jawaban yang akan menguntungkan Anda. Bila Anda memang cukup sibuk sehingga tak terlalu sering meluangkan waktu senggang bersama teman-teman, yang bertanya akan merasa tergerak untuk mengenalkan Anda dengan teman-teman wanitanya. Bahkan, Anda mungkin bisa mendapat kenalan lebih dari satu orang.

Jika yang bertanya teman lelakimu :

Ah, aku masih senang dan pingin menjomblo kok !
Anda menunjukkan bahwa menjadi lajang tak selamanya merugikan atau memalukan. Namun, sampaikan jawaban itu dengan ekspresi yang meyakinkan. Bila tidak, anda hanya akan dianggap menghibur diri, atau bersikap defensif. Kalau anda memang masih menikmati kehidupan lajang, kalimat ini menjadi cara yang baik untuk menjawab pertanyaan.

Sekarang, aku lagi sibuk-sibuknya ngurusi kerjaan, Tapi aku tetap mencari, kok !
Jawaban ini menunjukkan bahwa anda bersikap realistis dengan kondisi anda yaitu anda terlihat percaya diri, namun tetap rendah hati.

Belum ketemu yang seiman. Kalau sudah seiman pun, belum tentu langsung cocok, kan?
Jawaban ini akan membuat yang bertanya respect terhadap kondisi anda. Bahwa, menemukan pasangan yang seiman adalah prinsip anda, dan ini jauh lebih elegan daripada menikahi siapa saja karena sudah didesak untuk menikah.

Ya, masih harus pilih-pilih dong! Aku gak ingin kayak beli kucing dalam karung !
Ini juga jawaban yang asyik, karena Anda menanggapi tuduhan “pilih-pilih” tadi dengan humor. Dan ini tak mungkin dicapai bila Anda tergesa-gesa memutuskan wanita yang ingin Anda nikahi. Tentu, pilih-pilih yang dimaksud bukan “pilih yang seksi, kaya, atau terkenal”. Tapi yang memiliki kecantikan luar dalam.

Sekali lagi, apapun jawaban yang Anda berikan, Anda harus percaya dengan apa yang Anda katakan. Bila Anda “membaca” bahwa percakapan itu akan berlarut-larut, segeralah mengganti topik pembicaraan. Ini memperlihatkan bahwa Anda tak bisa diatur olehnya. Lagipula, kalau yang bertanya itu tergolong orang yang usil atau suka mengurusi orang lain, tak ada gunanya meladeninya.
 
PAGUYUBAN MAN.COM

Sabtu, 18 Februari 2012

Pengertian Gending Jawa

Pengertian Gending Jawa adalah alunan musik atau irama yang disajikan dalam bahasa Jawa. Gending Jawa bisa berupa gendinggiro, macapat, karawitan, campusari, maupun uyon-uyon. Bagi yang berminat dengan koleksi gending Jawa, berikut ini ada listnya, silahkan di download gending Jawa nya., caranya: copy-paste URL-URL berikut pada tab internet browser Anda. Lagu-lagu Jawa (Gending & Campursari) : http://www.esnips.com/web/klaten/ http://www.esnips.com/web/campursari/ http://www.esnips.com/web/karawitan/ http://www.esnips.com/web/macapat/ http://www.esnips.com/web/jawabossanova/ http://www.esnips.com/web/nglaras/ http://www.esnips.com/web/GendingGiro/ Link...
Paguyuban Man.com

Kamis, 16 Februari 2012

Paguyuban Man

Paguyuban Man..sesuai dengan namanya Paguyuban ini terdiri dari para senman sing ora omahan atau dalam bahasa nasional artinya jarang di rumah karena selalu kelayapan Untuk mengekspresikan kemampuan mereka bermusik khususnya seni music tradisional Jawa,





 sekaligus pelestarian dan pengembangannya, mereka membentuk group Campursari pada tahun 2010an. Tak hanya memainkan music jawa 




modern dan lagu lagu campursari yang sudah ada, Paguyuban Man juga membuat lagu sendiri. Satu diantaranya adalah lagu berjudul opo yo tak pikir. Lagu opo yo tak pikir, didedikasikan untuk Ketua Paguyuban,MBAH MAN KHOTOUR.

Musik Campursari

Istilah campursari dalam dunia musik nasional Indonesia mengacu pada campuran (crossover) beberapa genre musik kontemporer Indonesia. Nama campursari diambil dari bahasa Jawa yang sebenarnya bersifat umum. Musik campursari di wilayah Jawa bagian tengah hingga timur khususnya terkait dengan modifikasi alat-alat musik gamelan sehingga dapat dikombinasi dengan instrumen musik barat, atau sebaliknya. Dalam kenyataannya, instrumen-instrumen 'asing' ini 'tunduk' pada pakem musik yang disukai masyarakat setempat: langgam Jawa dan gending.

Campursari pertama kali dipopulerkan oleh Manthous dengan memasukkan keyboard ke dalam orkestrasi gamelan pada sekitar akhir dekade 1980-an melalui kelompok gamelan "Maju Lancar". Kemudian secara pesat masuk unsur-unsur baru seperti langgam Jawa (keroncong) serta akhirnya dangdut. Pada dekade 2000-an telah dikenal bentuk-bentuk campursari yang merupakan campuran gamelan dan keroncong (misalnya Kena Goda dari Nurhana), campuran gamelan dan dangdut, serta campuran keroncong dan dangdut (congdut, populer dari lagu-lagu Didi Kempot). Meskipun perkembangan campursari banyak dikritik oleh para pendukung kemurnian aliran-aliran musik ini, semua pihak sepakat bahwa campursari merevitalisasi musik-musik tradisional di wilayah tanah Jawa.

Tokoh-tokoh campursari
Ada beberapa tokoh campursari, namun yang patut untuk dibicarakan di sini karena pengaruhnya yang cukup kuat adalah Manthous dan Didi Kempot. Mengenai dua tokoh ini, pembicaraan lengkap akan dituliskan pada bagian berikut ini.

Pencipta lagu dan komposer

Manthous
Manthous
Manthous lahir di Desa Playen, Gunung Kidul pada tahun 1950. Ketika berusia 16 tahun, Manthous memberanikan diri pergi ke Jakarta. Pilihan utamanya adalah hidup ngamen, yang ia anggap mewakili bakatnya. Namun, pada tahun 1969 dia bergabung dengan orkes keroncong Bintang Jakarta pimpinan Budiman BJ. Kemudian, pada tahun tahun 1976, Manthous yang juga piawai bermain bas mendirikan grup band Bieb Blues berciri funky rock bersama dengan Bieb anak Benyamin S. Bieb Blues bertahan hingga tahun 1980. Kemudian, Manthous bergabung dengan Idris Sardi, dalam grup Gambang Kromong Benyamin S. Selain itu, sebelumnya ia pernah juga menjadi pengiring Bing Slamet ketika tampil melawak dalam Grup Kwartet Jaya.

Kelihatannya semua pengalaman inilah yang membuat Manthous menguasai aliran musik apa pun. Dalam khazanah dangdut, bahkan, dia juga menjadi panutan karena mampu mencipta trik-trik permainan bas, yang kemudian ditiru oleh para pemain bas dangdut sekarang.

Pada tahun 1993, Manthous mendirikan Grup Musik Campursari Maju Lancar Gunung Kidul. Garapannya menampilkan kekhasan campursari dengan langgam-langgam Jawa yang sudah ada. Ada warna rock, reggae, gambang kromong, dan lainnya. Ada juga tembang Jawa murni seperti Kutut Manggung, atau Bowo Asmorondono, dengan gamelan yang diwarnai keyboard dan gitar bas. Bersama grup musik yang berdiri tahun 1993 dan beranggotakan saudara atau rekan sedaerah di Playen, Gunungkidul, Yogyakarta itu, Manthous menyelesaikan sejumlah volume rekaman di Semarang. Omzet penjualan mencapai 50.000 kaset setiap volume, tertinggi dibanding kaset langgam atau keroncong umumnya pada tahun-tahun pertengahan 1990-an.Di samping menyanyi sendiri dalam kegiatan rekaman itu Manthuos juga menampilkan suara penyanyi Sulasmi dari Sragen, Minul dari Gunungkidul, dan Sunyahni dari Karanganyar. Beberapa lagunya yang populer di antaranya Anting-anting, Nyidamsari, Gandrung, dan Kutut Manggung. Namun, karya besarnya yang banyak dikenal oleh orang Indonesia adalah Getuk yang pertama kali dipopulerkan oleh Nurafni Octavia. Sampai sebelum akhirnya terkena serangan stroke, Manthous bersama Grup Campursari Maju Lancar Gunungkidul menjadi kiblat bagi para pencinta lagu-lagu langgam Jawa dan campursari.

Didi Kempot
Didi Kempot
Didi Prasetyo, atau lebih dikenal dengan Didi Kempot, adalah tokoh campursari pasca-Manthous. Didi Kempot yang lahir di Solo, 31 Desember 1966, itu hanya jebolan kelas II SMA. Awalnya anak dari Ranto Eddy Gudel, pelawak terkenal dari Solo itu adalah seorang pengamen. Dari dunia "jalanan" itulah, lahir lagu-lagunya yang kemudian menjadi hit, seperti Stasiun Balapan, Terminal Tirtonadi, Tulung, Cucak Rowo, Wen-Cen-Yu, Yang Penting Hepi, dan Moblong Moblong. Khusus untuk Cucak Rowo, sebenarnya lagu ini merupakan remake atau pembuatan ulang dari lagu lama di Indonesia.

Saat ini, nama Didi Kempot sangat terkenal dan selalu dikaitkan dengan langgam Jawa dan Campursari. Didi tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga Suriname dan Belanda. Di kalangan masyarakat Jawa atau keturunan Jawa, dia dianggap sebagai superstar. Bahkan, ketikaPresiden Suriname, Weyden Bosch datang berkunjung ke Indonesia pada tahun 1998, beliau mengundang Didi secara pribadi. Berkat dedikasinya kepada musik dan lagu berwarna langgam Jawa, oleh warga Jawa di Belanda, dia kemudian diberi gelar Penyanyi Jawa Teladan.

Album pertama Didi muncul pada tahun 1999. Di dalamnya terdapat lagu Cidro dan Stasiun Balapan. Semula tidak ada seorang pun pedagang kaset yang melirik karyanya. Mungkin karena warna musiknya yang lain, dan gayanya yang edan, dibandingkan lagu Manthous dan Anjar Any yang sedang populer di tahun 1990-an. Namun, kemudian, album pertamanya ternyata meledak di pasaran. Sejak saat itu, Didi mulai merasa yakin untuk menekuni tembang-tembang Jawa. Adik dari pelawak Mamiek Prakosa ini kemudian menjadi salah satu ikon dari campur sari. Tawaran untuk membuat album pun datang dengan deras, bahkan dia pernah membuat 12 album sekaligus dalam satu tahun.

Penyanyi
Ada beberapa penyanyi terkenal dalam dunia musik campursari. Di antara mereka bahkan ada yang juga berprofesi sebagai pencipta lagu. Beberapa yang patut dibicarakan di sini, akan dijelaskan secara detail di bawah ini pada kesempatan lain.

  • Manthous
  • Didi Kempot
  • Nurhana
  • Anik Sunyahni
  • Sulasmi
  • Koko Thole
  • Mbah Man khotour
  •  
  • Dll.... 
  • Paguyuban Man.com

Rabu, 15 Februari 2012

testing

Hari ini kamis 16 februari pukul 02.45 PAGUYUBAN MAN resmi di buka

semoga sukses selalu